Perundingan Israel-Palestina Kembali Digelar
Diselenggarakan di Yordania, perundingan juga akan diikuti oleh Kuartet Timur Tengah.
Selasa, 3 Januari 2012, 15:40 WIB
Warga Palestina mengibarkan bendera di Jalur Gaza. (Reuters/Yannis Behrakis/Files)
Dalam pertemuan nanti, Israel akan diwakili oleh Yitzhak Molcho. Selain itu, turut juga hadir para perwakilan kelompok yang dikenal dengan nama Kuartet Timur Tengah, yaitu Amerika Serikat, Uni Eropa, PBB dan Rusia.
"Kami yakin pertukaran pandangan nanti dapat membantu langkah maju yang diajukan oleh Kuartet. Perlunya perdamaian berkelanjutan lebih penting saat ini. Status quo sangat rapuh dan kedua pihak harus bertindak tegas demi perdamaian," kata Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, seperti dikutip dari CNN.
Perundingan kesepakatan damai antara Israel dan Palestina terhenti pada September 2010 saat Israel menghentikan moratorium dan kembali membangun pemukiman di Tepi Barat.
Erekat mengatakan bahwa pertemuan nanti di Yordania bukan merupakan kelanjutan perundingan damai sebelumnya, namun dapat mengarah pada dilanjutkannya pembicaraan tersebut. Untuk melanjutkan perundingan, Palestina telah memiliki persyaratan yang harus dipenuhi Israel.
"Israel harus terlebih dulu menghentikan pembangunan pemukiman, menerima solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967, dan membebaskan seluruh tahanan Palestina, demi menciptakan situasi kondusif berdasarkan pernyataan Kuartet 23 September 2011," kata Erakat.
Namun, kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengecam tindakan Yordania. Menurut mereka, pembicaraan kesepakatan damai tak ada gunanya dan malah membahayakan posisi Palestina secara politis.
"Hamas mendesak pemerintah Palestina menghentikan dan memboikot segala sejenis pertemuan semacam ini. Mereka berbahaya secara politis untuk Palestina," kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar